Sabtu, Mei 09, 2009

Kondisi Politik Indramayu

Oleh: Bidang Kastrat KAMMI Indramayu

Kondisi Indramayu Pasca Pemilu Legislatif

Ada sedikit perubahan yang akan terlihat pada peta kekuatan parlemen daerah di Indramayu periode 2009-2014, meski Partai Golkar menguasai 48% kekuatan, namun dari 52% kekuatan lainnya ada upaya untuk membangun sebuah oposisi.
Berikut partai politik yang memperoleh kursi di DPRD Kabupaten Indramayu periode 2009-2014,

1.PDI Perjuangan 9 kursi
2.Partai Golkar 24 kursi
3.Partai Demokrat 4 kursi
4.PKB 4 kursi
5.PKS 4 kursi
6.PPP 1 kursi
7.Hanura 2 kursi
8.Gerindra 2 kursi

Jumlah 50 kursi

Setidaknya begitulah yang terlihat dari manuver Partai non-Golkar yang mendapat kursi tersebut. Ada sebuah upaya untuk melanjutkan aliansi yang sempat harmonis sebelum Pemilu Legislatif kemarin. Hal tersebut diupayakan untuk membendung hegemoni Partai golkar di parlemen, sehingga sebuah sidang parlemen tidak lagi mirip paduan suara.
Dari personel anggota legislatif yang nanti dilantik, ada 18 orang baru yang benar-benar fresh, yang diharapkan masih belum terwarnai oleh sistem.

Upaya penggalangan koalisi non-Golkar rupanya dibaca dengan baik pula oleh Partai Golkar. Partai Golkar yang ‘memiliki’ media massa lokal, berupaya membangun wacana di media.
Diberitakan pada akhir April lalu bahwa Ketua DPC Hanura Kab. Indramayu H. Gorry Sanuri menyatakan kesiapannya untuk berkoalisi dengan Golkar di Pilbup 2010 nanti. Kemudian setelahnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Indramayu, Ir. Sumaryanto, menyatakan keinginannya pula untuk berkoalisi di parlemen dengan partai Golkar. Setelah diklarifikasi oleh pihak eksternal partai, ternyata berita itu dibiaskan oleh media, dan kenyataannya tidak demikian. Meski yang disayangkan adalah tidak adanya upaya untuk melakukan counter media.

Sekarang sedang hangat diberitakan adanya isu perpecahan di tubuh Partai Demokrat Indramayu. Ketua Umum DPD Partai Demokrat Kab. Indramayu, Ir. Sri Budiharjo Herman, diminta oleh 27 DPC dari 31 DPC Partai Demokrat yang ada di Indramayu untuk menghentikan Sekretarisnya, Ir. Kadiman.

Ada upaya untuk merusak peta koalisi oposisi. Namun sampai sekarang hal ini belum berpengaruh secara signifikan pada pihak oposisi tersebut.
Hanya yang perlu dikhawatirkan adalah ‘cerai’nya koalisi yang diakibatkan oleh Pemilu Presiden tanggal 8 Juli mendatang. Karena peta politik nasional dengan daerah begitu berbeda.

Peran Gerakan Mahasiswa

Munculnya kekuatan baru di parlemen setidaknya mengindikasikan adanya harapan penyehatan demokrasi di Indramayu. Setidaknya untuk KAMMI sendiri, ada entry point yang diambil dari kondisi ini,
1.Adanya harapan untuk transparansi data dan informasi hak-hak publik, sehingga KAMMI bisa memantau penggunaan uang rakyat dan kebijakannya yang menyangkut hajat hidup ummat.
2.Harapan terbukanya sikap parlemen untuk mengajak OKP, Ormawa yang di dalamnya KAMMI, serta Ormas untuk hearing terhadap segala macam kebijakan.
3.Ketika dilaksanakan sidang-sidang Parlemen, diharapkan tidak lagi muncul paduan suara untuk kebatilan.

Maka untuk mewujudkan harapan tersebut menjadi kenyataan, KAMMI mengupayakan adanya pelingkaran ‘orang-orang baru’ dari sistem parlemen yang sudah berjalan. Upaya ini diwujudkan dalam,
1.Membangun komunikasi antara elemen ormawa untuk menciptakan parlemen daerah yang bersih, transparan dan berwibawa.
2.Membentuk sebuah forum gerakan lintas ormawa dan mengundang aleg terpilih sebelum mereka dilantik untuk diskusi kedaerahan dan menyodorkan kontrak politik padanya.
3.Rencana aksi demonstrasi pasca pelantikan dan menuntut parlemen menandatangani kontrak politik dengan mahasiswa.


Kondisi Menjelang Pemilihan Bupati Indramayu

Tahun depan, Indramayu akan melangsungkan suksesi kepemimpinan daerah. Incumbent sudah tidak bisa lagi mencalonkan karena sudah dua periode menjabat. Namun, klan keluarganya akan terus dipertahankan di tampuk kekuasaan. Istrinya, Hj. Annah Sophanah yang akan digadang-gadang maju mencalonkan menjadi Bupati Indramayu. Caleg DPRD Indramayu terpilih dari Dapil 2 Indramayu ini adalah figur yang memiliki popularitas di kalangan kader Partai Golkar. Dan rencananya dialah yang akan diusung menjadi Ketua DPRD Indramayu. Kemudian anaknya, Daniel Muttaqien, Ketua Pemuda Pancasila, sudah terpilih menjadi aleg pula di DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil 8 Jawa Barat. Daniel juga diberitakan akan melanjutkan keluarganya memimpin Indramayu.

Sekedar catatan, banyak dari jajaran birokrasi maupun di lingkaran kekuasaan yang merupakan keluarga Bupati Yance, ada Direktur PDAM Indramayu yang merupakan kerabatnya, kemudian Kepala Dinas Pendidikan, Ketua KOMPAK, dan Dedy Rahmatullah, yang juga Caleg DPRD Indramayu terpilih dari Dapil 6 Indramayu. Tak lupa, Ketua KPU Kabupaten Indramayu, Khotibul Ummam, S.Ag, juga merupakan keponakan dari Istri Bupati.

Nama-nama yang muncul dari luar Partai Golkar juga banyak, seperti Ketua PCNU H. Juhadi, yang juga menjabat sebagai Ketua KOMPI. Kabarnya dia akan maju sebagai calon dari jalur independent. Namun terdengar juga, pihak Partai Golkar akan menyandingkannya sebagai Cawabup mendampingi Hj. Annah Sophanah.

Dari kalangan birokrat, muncul nama H. Herry Sujati, Wabup saat ini. Sekarang dia sudah ‘tidak dipakai’ lagi oleh Partai Golkar. Kegiatannya sekarang adalah konsolidasi konstituennya dan mengadakan temu tokoh masyarakat di beberapa wilayah. Upaya publikasinya kini sudah banyak beredar lewat kalender-kalender yang begitu banyak tersebar di wilayah Indramayu. Dalam beberapa pertemuannya dia mengaku tertarik untuk bekerja sama dengan PKS dan PKB untuk Pilbup mendatang.

Sebelumnya, setelah dikalahkan oleh logika politik berupa perolehan suara yang minim, H. Gorry Sanuri, Ketua DPC Hanura Indramayu berniat untuk mencalonkan diri menjadi Bupati pada tahun 2010 mendatang.

Namun pada hakikatnya nama-nama itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi politik yang menjadi pengiringnya, yang jelas untuk saat sekarang masih belum bisa terlihat. Yang pasti terlihat adalah adanya ambisi yang kuat dari incumbent untuk tetap meneruskan keturunannya berada di kasta teratas kekuasaan daerah.

Tidak ada komentar: