Jumat, Mei 01, 2009

Monyet Itu dan Ujian Ini

- sebuah taujih -

Layaknya hewan yang hiperaktif, hewan yang satu ini dikenal sebagai pemanjat yang ulung. Dialah yang kita sebut sebagai monyet.
Pada suatu waktu, monyet ini entah dengan alasan apa dia memanjat pohon cemara hingga hampir mencapai ujung. Berpegangan ia di pohon yang tak memiliki dahan tersebut. Bergelayutan ia diterpa angin, doyong ke kanan kemudian ke kiri.
Tiba-tiba dari arah barat, muncul sebuah pusaran angin, tidak besar namun cukup untuk menumbangkan dedaunan yang berserakan di bawah. Pusaran angin itu melewati cemara yang digelayuit monyet. Terhuyung-huyung si monyet diterpa angin. Beberapa daun cemara keringikut tercabut bersama rantingnya. Namun kencangnya pusaran angin tak membuat monyet taku lalu turun dari pohon cemara, justru ia malah semakin mengencangkan pegangannya pada pohon cemara itu, hingga angin itu berhembus ke tempat lain.

Belum jauh pusaran angin itu pergi, kinidatang lagi dari arah tenggara sebuah angin yang hembusannya lebih besar. Ia tidak berputar seperti angin sebelumnya, namun hembusan satu arahnya sempat membuat pohon cemara melengkung ke arah barat laut. Si monyet sempat ketakutan, namun tak membuatnya turun dari pohon cemara. Lengkungan pohon cemara itu justru membuatnya asyik bergelantungan layaknya berada di pohon yang memiliki dahan. Hingga lima menitpun berlalu, dan angin tenggara ini menghilang di barat.

Pohon cemara berdiri tegak seperti semula. Kini hanya tersisa angin sepoi-sepoi yang mengiringi ajktifitas si monyet. Lama ditiup angin sepoi-sepoi, ternyata membuat si monyet nyaman. Tanpa sadar angin tersebut membuatnya mengantuk dan tertidur. Tidurnya yang pulas menyebabkan pegangannya di pohon cemara semakin lama semakin mengendur, dan akhirnya pun terlepas juga. Dan ia pun tejatuh.

Ini bukanlah sebuah kisah dari hutan antah berantah, namun jika kawan menyebutnya demikian, bolehlah. Namun bukanlah itu yang dimaksud. Ianya semoga memberi makna pada perjalanan hidup kita.
Sebuah ujian yang berupa kesulitan seringkali membuat kita tersadar dan sering pula semakin mengokohkan dan mematangkan kedewasaan kita dalam bersikap. Seperti layaknya monyet dan angin kencang itu.
Namun tak jarang, timbunan fasilitas, ribuah kemudahan, dan banyaknya pilihan hidup membuat kita terlena dan semakin terjerembab dalam lubang gelap yang jauh dari prinsip-prinsip perjuangan hidup itu sendiri.

Mudah-mudahan kita bisa melalui semua ujian, baik yang berupa kesulitan maupun kesenangan, kawan. Insya Allah kita pasti bisa, karena tentu kita bukanlah seekor monyet.

Tidak ada komentar: